Perang Saudara Dominika | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Dingin | |||||||
Tentara Amerika mendorong anak ke bawah jip untuk melindunginya dari baku tembak di Santo Domingo pada 5 Mei 1965. | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Republik Dominika Amerika Serikat Inter-American Peace Force (IAPF) Brasil Paraguay Nikaragua Kosta Rika El Salvador Honduras[1] |
Konstitusionalis Partai Revolusioner Dominika[2] | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Riviera Cuesta (POW) Elías Wessin y Wessin Lyndon B. Johnson Bruce Palmer[1] Hugo Panasco Alvim |
Juan Emilio Bosch Gaviño Francisco Caamaño[1] | ||||||
Kekuatan | |||||||
42.000 tentara Amerika |
1.500 pasukan konstitusionalis 5.000 warga bersenjata[2] | ||||||
Korban | |||||||
47 pasukan AS tewas, 172 terluka[3] 2.000 pasukan pemerintah tewas[4] | ~500 pemberontak tewas | ||||||
~3.000 warga |
Perang Saudara Dominika (bahasa Spanyol: Guerra Civil Dominicana) adalah perang yang berlangsung dari 24 April 1965 hingga 3 September 1965 di Santo Domingo, Republik Dominika.
Perang ini dimulai setelah pendukung mantan presiden Juan Bosch yang disebut kaum "konstitusionalis" menjatuhkan presiden petahana Donald Reid Cabral. Sebagai tanggapan terhadap kudeta ini, jenderal Elías Wessin y Wessin mengorganisir tentara-tentara yang masih setia kepada presiden Reid dan melancarkan perlawanan bersenjata sebagai kaum "loyalis". Akibat tuduhan bahwa para pemberontak konstitusionalis memperoleh bantuan asing, Amerika Serikat melakukan intervensi, yang kemudian berubah menjadi pendudukan Organisasi Negara-Negara Amerika di Dominika. Pemilihan umum diadakan pada tahun 1966, dan hasilnya Joaquín Balaguer terpilih sebagai presiden. Kemudian, pada tahun yang sama, pasukan internasional meninggalkan Republik Dominika.
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search